Persiapkan diri kalian untuk mengukir prestasi.
Siapa yang ingin menggali potensi dirinya? Siapkah kalian untuk berprestasi?
Ikuti terus Kelas Belajar Menulis ini. Jumat penuh berkah dengan senyuman narasumber yang merekah.
Kalian beruntung, bila bertemu dengan sosok Bu Aam. Perjuangan beliau menjadi sosok yang berprestasi sungguh inspiratif. Teringat dulu di pertemuan ketika beliau pematerinya. Meskipun terkendala sinyal saat itu, beliau tetap berusaha memberikan ilmu yang bermanfaat bagi kami.
Pertemuan ke-3 di KBMN Gelombang 28 dimulai oleh moderator Arofiah Afifi, alumni kelas belajar menulis Gelombang 24.
Beliau membuka kelas dengan sebuah kalimat motivasi sebagai berikut.
"Menulis adalah suatu cara untuk berbicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa, suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah dimana. Cara itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas ditimbang-timbang." (Seno Gumira Ajidarma)
Maka dari itu menulis adalah suatu cara menampilkan potensi dan prestasi, begitu sang moderator.
Beliau juga menyampaikan kegundahan hati tentang menulis, yaitu masih belum percaya diri dengan kaya tulis sendiri. Sehingga muncul pertanyaan, Apakah saya bisa menulis? Kalau sudah menulis, apa ada yang baca? Enak dibaca ga sih? Jangan-jangan pembaca ga suka dengan tulisan saya? Lantas setelah menulis apa sih yang bisa kita dapat ? Dan 1001 kecemasan dan pertanyaan dalam diri.
Kegundahan seperti itulah yang bisa menghambat potensi dan prestasi seseorang dalam dunia literasi.
Untuk mengatasi kegundahan hati itu, Sang Narasumber hebat, Bu Aam Nurhasanah akan berbagi rahasia berharga.
Bu Aam, sang narasumber pun memulai kelasnya. Beliau bertanya Alasan para peserta mengikuti Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN). Berikut ini alasan-alasan peserta:
1. Luthfi Iskandar (Jakarta)
Memang ingin menjadi seorang penulis
2. Imro’atus Sholihah (Jombang Jatim)
Ingin bisa menulis dan membuat buku
3. Desi (Bogor)
Ingin berbagi informasi dan ilmu melalui tulisan
4. Sulistiyani (Sampang)
Ingin menjadi seorang penulis yang profesional
5. Uha Juhaeriah (Lebak Banten)
Ingin menggali potensi menulis pada diri sendiri
6. Dwi Arica Martiani (Lombok NTB)
Penasaran dengan ilmu menulisnya para suhu
7. Edmu (Kabupaten Tapin, Provinsi Kalsel)
Agar bisa menginspirasi peserta didik untuk menulis, jadi gurunya dulu yang menjadi penulis serta mengetahui selak beluknya lalu berbagi bersama murid, agar sukses bareng bareng
8. Yuni A (Kab. Bekasi)
Passion di menulis
9. Baiq Sri Herlina (Lombok Barat)
Senang membaca dan ingin bisa menulis
10. Afif Afandi (Bekasi)
Menjadi penulis bijak
11. Zakiya Wasa Ady (Tapin, Kalimantan Selatan)
Karena untuk mengembangkan diri
12. Sri Mulyani (Cilacap)
Untuk menambah ilmu dan pengetahuan tentang menulis
13. Farida Lisanti (Musi Rawas)
Belajar menjadi penulis yang baik
Adakah alasan yang sama dengan diri kalian? Apapun itu yang terpenting setiap orang memiliki keinginan untuk maju. Begitu pula kesimpulan dari narasumber, Bu Aam sebagai berikut.
"Semua penulis punya alasan yang berbeda namun memiliki tujuan yang sama yaitu belajar, menimba ilmu, hingga akhirnya bisa menulis buku." (Aam Nurhasanah)
Beliau pun mengajak kita untuk fokus pada bagaimana menggali potensi untuk mengukir prestasi sesuai dengan tema pertemuan ketiga ini. Jawabannya sederhana. "Kita bisa mulai dengan apa yang kita sukai." Setiap manusia diberikan kesempatan yang sama untuk menggali segala potensi yang dimiliki untuk meraih prestasi.
Sebagai contoh, beliau suka menulis maka beliau menekuni dunia tulis. Beliau juga menulis dari apa yang disukai, apa yang dialami, atau apa yang dikuasai. Kita bisa menulis puisi, pantun, cerpen, novel, atau kisah inspiratif yang bisa menginspirasi negeri. Begitulah yang dikatakan narasumber, Bu Aam.
Buku adalah mahkota seorang penulis. Oleh karena itu setelah lulus dari BM 12, buku solo beliau kemudian lahir.
Di mulai dari mimpi, akhirnya buku pertama beliau bisa terbit dan keliling Indonesia karena banyak peserta yang memesan buku itu untuk dijadikan panduan membuat buku hasil resume.
Saat lulus dari KBMN 12, beliau mengabdikan diri menjadi Tim Solid Omjay dan bertugas menjadi moderator di kelas belajar menulis dan kelas belajar bicara. Sayang kalau kisah ini terlewat begitu saja maka terbitlah buku solo kedua beliau yang berjudul KUNCI SUKSES MENJADI MODERATOR ONLINE.
Beliau banyak belajar dari Om Jay. Menurut beliau, Om Jay selalu menulis setiap hari dan mengabadikan menjadi buku. Beliau mengikuti jejak Om Jay untuk membukukan setiap pengalaman supaya menjadi jejak literasi kita.
Buku solo ketiga beliau lahir dan berkisah tentang bagaimana penulis konsisten menulis selama 28 hari tanpa jeda yang di isinya berharap bisa memberikan inspirasi melalui tulisan.
Awal 2022, lahirlah buku solo ke-4 beliau yang berjudul RAJIN MENULIS BERBUAH MANIS
Tulisan ini hanyalah gambaran singkat perjalanan beliau menuju kesuksesan. Tentunya tulisan beliau selanjutnya sangat ditunggu. Apakah kalian juga ingin merasakan yang sama?
Yuk, kita bersama-sama mulai dari diri sendiri. Mulai rajin menulis supaya seperti judul buku Bu Aam, nantinya kita akan berbuah manis.
Semangat menulis, semangat berliterasi semuanya.
Cimareme, 13 Januari 2023
Gina Dwi Septiani