Jumat, 16 September 2022

Resume ke-12 Belajar Menulis @27

Resume ke-12
Gelombang 27
Tanggal : 16 September 2022
Tema : Menulis Semudah Ceplok Telor
Narasumber : Dra. Lilis Ika Herpianti Sutikno, SH. 
Moderator : Widya Setianingsih, S.Ag.
Materi unik dan menarik didampingi moderator dan narasumber cantik. Segera akan didapatkan malam ini. Menulis Semudah Ceplok Telor, apakah kalian penasaran? 

Beginilah pemaparan materinya. 
Seperti biasa, moderator membuka dengan cara yang unik serta memberikan cerita motivasi. Cerita tentang asal usul pemilik KFC yang sekarang sudah terkenal di mana pun. Berbekal sikap yang gigih berusaha dan pantang menyerah. Sikap itu pula yang harus dimiliki oleh seorang penulis. Sebagai penulis kita harus berusaha, pantang menyerah, walaupun tulisan kita belum ada peminatnya. Di samping itu kita harus memiliki motivasi yang kuat untuk setia menulis dalam kondisi lapang dan sibuk kita. 

Terasa sulit bukan? 
Ya, begitu pula yang saya rasakan. Banyak godaan, halangan untuk mengikuti setiap pertemuan belajar menulis ini. Apakah kalian mengalami juga? 
Yuk, bersama kita berusaha untuk melaluinya. Yakinlah kita pasti bisa, kita pasti terbiasa. Insya Allah.

Berkenalan dahulu dengan narasumber hebat malam ini dengan melihat profil beliau lewat tautan ini http://www.guruinspirasintt.com/2021/09/profil-ibu-guru-cantik.html
Moderator pun merangkum profil dari narasumber seperti berikut ini. 
Beliau adalah seorang penggerak literasi dari Kupang Nusa Tenggara Timur. Beliau dikenal sebagai penggerak pemberantasan buta aksara bagi kaum ibu dan anak. Semangat pantang menyerah Beliau tak menyurutkan segala hambatan dan rintangan yang menghadang. Founder menulis Agupena Beliau dirikan untuk mewadahi semangat literasi di sana. 
Walaupun kesibukan Beliau sebagai kepala sekolah SMP Negeri 3 Kupang Barat Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang, tak mengurangi semangat juang Beliau untuk terus bergerak mencerdaskan anak negeri. 
Beliau adalah Dra Lilis Ika Herpianti Sutikno SH. 

Tantangan dari narasumber, siapa saja yang meninggalkan jejak di tautan Blog beliau akan diberikan souvenir dari NTT. Wah, amazing. 
Saya pun mencoba meninggalkan jejak. Seperti ini komentar saya di blog beliau. 
Selanjutnya, beliau memberikan kalimat pembuka berikut ini. 
"Untuk menjadi penulis modal awalnya adalah membaca, untuk itu saya akan bagi blog saya tentang Menulis Semudah Ceplok Telur."
 Kami diajak untuk membaca materinya di blog beliau. Ini tautannya http://www.guruinspirasintt.com/2021/10/menulis-semudah-ceplok-telur.html dan 

 Gaya menulis beliau begitu menarik. Beliau menuliskan hal-hal yang telah dialami. Begitu mengalir, seolah kita terbawa pada suasana dalam tulisan itu. Benar serasa menceplok telur. 
Dalam salah satu postingan blog beliau yang diawali dengan kalimat yang memotivasi dan saya suka berikut ini. 
"Semua pengalaman hidup yang kita alami tampak biasa-biasa saja, tetapi bisa menginspirasi orang lain ketika kita mau menuliskannya. Jadi, sayang sekali kalau pengalaman tersebut hanya kita simpan di dalam pikiran. Maka, tuliskanlah !."

Ternyata tulisan tersebut beliau juga dapatkan dari buku yang baru beliau beli. Buku tersebut berjudul "Panduan Menulis True Story". Buku ini berisi Cara mudah dan kreatif menulis kisah nyata inspiratif yang menggugah dan tidak mudah dilupakan! Siapakah penulisnya? 
Dia adalah Dwi Suwiknyo dan penulis Trenlis.co Lainnya. 

Bunda Lilis Sutikno, sang narasumber pun memiliki pendapat tersendiri tentang menulis. Bagi beliau menulis itu luapan rasa cinta yang tak sampai. Kalian bisa melihat tulisan beliau di sini https://guruinspirasintt.blogspot.com/2020/04/menulis-adalah-luapan-rasa-cinta-yang.html

Beliau pun berpendapat bahwa tulisan itu adalah buah dari ketekunan dalam membaca buku, dan belajar, kemudian mempraktekkannya. Di samping itu dalam menulis harus berani bertanya kepada ahlinya. 

Beliau juga berbagi alasan beliau tidak aktif di blog. Berikut ini alasannya. 
1. Bunda memiliki komunitas menulis di Nusa Tenggara Timur. 
Melalui komunitas tersebut, Bunda berhasil membangun perusahaan suami dikembangkan menjadi Penerbitan Buku dengan biaya bisa terjangkau untuk masyarakat NTT dan BEBAS ONGKIR

2. Bunda trauma ada sahabat literasi yang memiliki tulisan di blog digunakan judul buku Cover Buku oleh orang yang tak bertanggung jawab. 
Wah ngeri sekali ya, sepertinya kita harus lebih selektif dalam mengunggah sesuatu di blog. Supaya tidak mengalami hal yang tidak diinginkan. 

Ada kalimat motivasi yang narasumber dapatkan dari Om Jay dan akan beliau abadikan dalam Buku ketiga yang sedang diselesaikan. Beginilah kalimatnya. 
“Sebuah tulisan tidak bisa langsung sekali jadi, kita perlu menata kalimat demi kalimat yang mudah dipahami”.
Dr. Wijaya Kusuma, M.Pd.

Maksud dari kalimat tersebut adalah dalam menulis kita perlu memperhatikan tata bahasa, kalimat demi kalimat serta tanda bacanya. 

Cerita pengalaman narasumber yang saya garis bawahi, beliau setiap kali mendapatkan tantangan menulis, meskipun tidak mempublikasikannya, beliau langsung simpan kemudian segera cetak. Cara itu sepertinya bisa dijadikan salah satu alternatif dalam menulis. 
Beliau menulis setiap hari, meskipun tidak dimuat di blog maupun kompasiana. Namun dengan trade merk dagang GURU adalah Inspirasi. Beliau sudah menghasilkan dua buku dan sebentar lagi buku ketiga. 

Sungguh luar biasa, semoga kita dapat menerapkan ilmu yang didapatkan malam ini. 

Penulis : Gina Dwi Septiani

13 komentar: