Rabu, 11 Januari 2023

KBMN Gel.28 Mengapa Kita Menulis?


Nostalgia menulis ini berlanjut ke pertemuan kedua. Proses menulis ini penuh tantangan. Namun saya usahakan untuk jalani dan nikmati. Sebenarnya hari ini sudah siap menikmati kelas belajar menulis dengan tenang dan sukacita. Masya Allah tantangan bermunculan menjelang kelas dimulai. Dari mulai anak 'rewel' tidak ingin menginap di rumah nenek. Akhirnya mengajak ke rumah kakak karena anak saya ingin bermain bersama saudaranya. Gawai/HP pun ditinggalkan di kamar tidak tersentuh. 
Setelah selesai bermain, kembali ke rumah nenek. Kemudian selepas sholat isya, diajak makan bersama karena ada kakak Bapak dari Palembang datang. Acara makan bersama pun selesai. Saya pun segera ke kamar mengambil gawai yang tadi ditinggalkan. 
Masya Allah grup sudah penuh dengan tulisan. Penyampaian materi sudah selesai dan sedang sesi tanya jawab. 
Saya scroll percakapan ke atas di sana Bu Widya, sang moderator menanyakan "Mengapa kita menulis?"
Bu Sri Sugiastuti, sang Ratu Antologi dan narasumber malam ini pun menjawab:
Menurut beliau dengan menulis seseorang dapat bertemu dengan kesuksesannya tersendiri. Hasil yang didapatkan itu berasal dari perubahan mindset menjadi "Writing is My Passion".
Beliau menganggap kegiatan menulis merupakan bagian dari 'healing'. 
Lalu apa hubungannya menulis dengan healing?? Tanya Bu Widya melanjutkan. 
Ketika menulis, beliau memikirkan "Bagaimana agar tulisan beliau memiliki takdir yang baik, dan bisa sebagai pemberat amal beliau di dunia."

"Sebagai manusia tentu tak pernah lepas dari masalah. Dari mulai masalah upil yang sipil, sampai masalah yang besar dan menggurita." Begitu kata beliau. Maka dari itu kita perlu healing. Menulis bisa dijadikan solusi. 

Beliau pun melanjutkan "Yang paling sederhana kita langsung mohon dan menuliskan masalah yang ada. Kita konsultasi pada Allah lewat tulisan. Setelah itu dibaca. Mau dimusnahkan atau mau diabadikan terserah saja. Dada menjadi lapang. Pikiran tenang dan masalah pun hilang."

Dalam beberapa pertanyaan yang diajukan para peserta ada yang menarik perhatian saya. Pertanyaan dari Bu Utami dari Semarang. Beliau menanyakan apakah kegiatan menulis memang bisa menjadi solusi pemecahan masalah? Tapi jika tidak berhati-hati menulis bahkan bisa mendatangkan masalah. Ingat pepatah, jaga mulutmu karena ia harimaumu. 
Bu Sri, sang narasumber pun memberikan jawaban yang menarik. "Disini diperlukan kecerdasan dalam menulis. Kembali ke NIAT apakah mau curhat, mengumbar aib, atau mau show off, Atau mau menyampaikan pesan yang mulia. hanya Allah yang tau." Kata Beliau

Tidak terasa sudah semakin malam dan kelas pun ternyata sudah selesai. Para peserta sudah ramai mengirimkan resume ke grup. Saking banyaknya panitia pun menutup grup sementara untuk merapikan pengumpulan resume. Saya yang mempunyai tugas lain fokus untuk memberikan apresiasi ke resume yang ada. Walaupun baru sebagian, Insya Allah dilanjutkan besok. Sepertinya tubuh ini harus segera beristirahat karena besok masih ada tugas mengajar. Semoga hari esok mendapatkan segala yang terbaik. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin. 

Cimareme, 11 Januari 2023
Gina Dwi Septiani

1 komentar: